Membangun Kepercayaan


 

Dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menjalankan kehidupan berorganisasi, setiap karyawan ingin menjadi orang yang dipercaya. Kepecayaan adalah modal kita untuk bisa saling bekerjasama.  Oleh karena itu setiap karyawan perlu membangun trust (kepercayaan).

Trust didefinikan dengan dimensi yang berbeda-beda oleh para ahli. Terdapat empat dimensi ‘trust’ yang telah saya gunakan untuk beberapa penelitian yang saya lakukan, yaitu Competence based-trust, predictability based-trust, integrity based-trust, dan benevolence based- trust. Masing-masing trust tersebut mengandung arti sebagai berikut.

Competence based-trust adalah trust yang terbangun karena kompetensi seseorang. Artinya orang percaya kepada kita atau sebaliknya kita percaya kepada orang lain karena kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian bila kita ingin dipercaya oleh orang lain maka kita harus memiliki suatu kompetensi.

Predictability based-trust adalah suatu kepercayaan yang terjadi karena kita memiliki perilaku yang sama dengan apa yang kita ucapkan. Orang tidak akan percaya terhadap kita atau sebaliknya kita tidak mempercayai orang lain jika antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan berbeda.

Integrity based-trust adalah suatu kepercayaan yang terbangun karena sikap kejujuran  seseorang. Orang akan percaya terhadap orang-orang yang jujur.

Benevelonce based-trust adalah kepercayaan yang dapat terbentuk karena perbuatan kebaikan. Artinya orang dipercaya karena kebaikan-kebaikan yang dilakukannya. Oleh karena itu, jika kita ingin dipercaya berbuatlah kebaikan.

Untuk dapat dipercaya tidak mesti seluruh dimensi kita miliki. Salah satu dimensi trust sudah dapat membuat orang percaya. Namun, sampai dengan saat ini, saya belum menemukan penelitian, mana dari keempat dimensi tersebut yang paling dominan menyebabkan orang akan dipercaya? competency kah, predictability, integrity atau benevolence kah?.

Menurut hemat saya, jika pendekatan yang digunakan adalah agama maka dimensi integrity merupakan faktor utama yang akan menjadi indikator orang memberikan kepercayaan.  Meskipun seseorang sangat kompeten tetapi orang menilai yang bersangkutan tidak memiliki integrity maka tidak akan banyak orang yang mempercayai. Kalau ada orang yang mempercayai orang-orang yang sangat kompeten tetapi rendah integrity nya kemungkinan, orang-orang yang mempercayainya tidak tahu tentang integrity nya.

Oleh karena itu, karena kita hidup dilingkungan orang-orang yang beragama maka integrity merupakan dimensi yang pertama perlu dikokohkan untuk mendapat kepercayaan dari orang.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *